Wednesday 5 January 2011

Cabai Merah Cabai Gila

Sesuai dengan namanya cabai merah memang pedas dan panas rasanya, awal tahun 2011 harga cabai merah benar-benar gila di pasar tradisional harganya terus merangkak naik, semula Rp.70.000,- lalu tanpa diduga harganya menembus angka Rp.120.000,- per kilo. Hebatnya para konsumen tetap memburu meski harga mahal dan barangnya di pasaran langka, terbatas karena para bakul sendiri tidak berani spekulasi kulakan / belanja dengan jumlah yang banyak, para pedagang lebih memilih hati-hati khawatir jika stoknya banyak sementara konsumen sendiri mengurangi kebutuhannya, takutnya tiba-tiba barangnya membludak dan harganya kembali jatuh kepada harga normal antara Rp.10.000,- sampai dengan Rp.15.000,- Banyak pihak menyayangkan hal ini karena harga ditingkat petani saja tidak sampai Rp.10.000,- artinya petaninya sendiri sebenarnya tidak mengalami keuntungan yang fenomenal, justru para tengkulak yang memainkan keadaan langkanya cabai merah ini dengan meraup keuntungan yang sebanyak-banyaknya. Ini benar-benar luar biasa, fenomenal, fantastis dan bombastis. Melihat keadaan ini hendaknya pemerintah dapat tanggap dengan sigap, cepat dan tepat menindak para spekulan yang notabene sangat merugikan wong cilik para pedagang / khususnya bakul / pedagang masakan. Mudah-mudahan pemerintah bisa memperhatikan dan keadaan ini bisa segera kembali pada keadaan / harga normal. Jangan sampai cabai merah menjadi cabai gila, karena benar-benar pedas harganya bagi kantong wong cilik.

As the name implies chili is spicy and hot taste, the beginning of 2011 the price of red chilli is really crazy in the traditional market price continues to climb, originally Rp.70.000, - then unexpectedly exceeded the price Rp.120.000, - per kilo. Remarkably consumers still hunt despite the expensive and scarce goods in the market, is limited because the baskets do not dare to speculation wholesale / shopping with the number of lots, traders prefer caution to worry if the stock a lot while reducing consumers' own needs, fears suddenly booming and the price the goods came back down to normal price of 10,000, - up to 15,000, - Many people regret this because the price level is not up to 10,000 farmers, - meaning that farmers themselves are not experiencing a phenomenal advantage, instead of the middlemen who played a rare state of this chili with a profit of as much as possible. It's really incredible, phenomenal, fantastic and bombastic. Seeing this situation should the government can respond swiftly, accurately and quickly crack down on speculators who in fact is very detrimental to the underprivileged merchants / especially baskets / traders cuisine. Hopefully the government can pay attention and this situation could soon return to the state / normal price. Do not let the red peppers into chili crazy, because it is really spicy pocket costs for the underprivileged.

No comments: